Kamis, 22 November 2012


Tunjangan Belum Lunas, Sertifikasi Guru Lanjut Terus


Print
JAKARTA, KOMPAS.com - Uji kompetensi awal (UKA) dan uji kompetensi guru (UKG) akan tetap digelar meski hasilnya belum memenuhi target sampai saat ini. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI Mohammad Nuh menegaskan, langkah itu tetap akan ditempuh untuk dapat memetakan kemampuan seluruh guru di Indonesia.


"Mengapa kami tetap melakukan UKA dan UKG Online sebelum sertifikasi? Seperti yang sudah kami jelaskan, langkah ini untuk memastikan peta-peta guru sampai dimana kemampuan mereka," kata Nuh di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Jakarta, Selasa (20/11/2012).

Nuh menegaskan, usaha pemerintah dalam peningkatan mutu guru tidak akan berhenti sampai di tahap sertifikasi guru saja. Pemerintah akan terus melakukan upaya untuk mengukur kinerja guru. Saat ini, lanjutnya, pemerintah baru mampu melakukan tahap menyejahterakan guru melalui tunjangan yang diberikan bagi guru-guru yang telah memenuhi kriteria.

"Dengan sertifikasi, guru-guru yang sekadar ngobyek sudah turun drastis. Memang, dari tunjangan guru yang diberikan belum lunas semuanya, tapi dari sana minimal kesejahteraannya dulu, daripada tidak sama sekali," ucapnya.

"Kami akan mengukur kehadiran, persiapan bahan ajar, dan terus melalukan peningkatan dalam uji kompetensi guru. Walau ada kritik habis-habisan pun, kami akan tetap lakukan sertifikasi. Wong sertifikasi guru kan amanat undang-undang," tambahnya kemudian.

Selain meningkatkan hasil sertifikasi yang telah digelar, Nuh juga mengatakan kementerian akan lebih selektif dalam meningkatkan kemampuan profesional guru, khususnya terkait rekruitmen para guru baru. Calon guru harus menempuh pelatihan panjang dan harus tinggal di asrama.