Minggu, 22 Mei 2011

Di ITB Ada Kuliah Pasca Sarjana Game Gratis

Di ITB Ada Kuliah Pasca Sarjana Game Gratis
Kamis, 19 Mei 2011 | 11:43 WIB
TEMPO/Budi Yan
TEMPO Interaktif, BANDUNG --Institut Teknologi Bandung punya program pasca sarjana tentang game dan animasi. Kuliah mahasiswanya gratis hingga bergelar Magister Desain. Pembuatan karya riset tiap pesertanya pun didanai pemerintah.

Nama lengkap program Pasca Sarjana yang dibuka Program Studi Desain Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ini Konsentrasi Desain Game, Animasi, dan Digital Media Desain. Kuliah utamanya tentang digital media desain. Penelitiannya terbagi ke game dan animasi, atau aplikasi digital.

Perkuliahan sebanyak 36 satuan kredit semester (SKS) berjalan selama 18 bulan. "Sekarang sudah ada tiga angkatan," kata Koordinator Program Intan Mutiaz, Kamis 19 Mei 2011. Pendaftaran peserta dibuka dua gelombang, pada April dan Juni.

Program hasil kerjasama ITB dan Biro Kerjasama Luar Negeri Kementerian Pendidikan Nasional itu kini menerima 25 peserta. Dua angkatan sebelumnya masih dibatasi, masing-masing hanya 10 orang. Mereka berasal dari kalangan guru SMA/SMK, praktisi, dosen, juga karyawan swasta.

Seluruh dana kuliah dari awal sampai lulus, ujar Intan, bisa gratis karena ditanggung pemerintah. Tujuannya beasiswa itu untuk menyiapkan tenaga pengembangan industri kreatif Indonesia. "Kami meminta komitmen peserta bersama untuk mengembangkan game, animasi, dan digital media di lingkungannya masing-masing, " ujarnya.

Saat ini, pengelola program sedang mengembangkan agar lulusannya mendapat ijasah ganda (double degree) dari ITB dan sejumlah universitas mitra seperti HBK Jerman dan Samyung University Korea. Dosen-dosen dari universitas tersebut ikut mengajar sebagai dosen tamu.

Salah satu karya mahasiswa pasca game dan animasi yang sempat dilihat dan dicoba Tempo yaitu Nitiki, saat dipamerkan di ITB pekan lalu. Game interaktif itu mengajak pemainnya memberi titik lewat ujung jari pada bidang kosong obyek berupa hewan yang muncul di layar. Titik itu pada bidang kemudian menjadi beragam isen atau pola batik yang memenuhi ruang kosong.

Menariknya, layar lebar game tersebut hanya terbuat dari akrilik bukan televisi besar. Game itu pun bisa dimainkan bergantian secara massal. Aplikasi multitouch dengan konten batik itu pernah menjadi juara INAICTA 2010.

ANWAR SISWADI