Multimeter atau biasanya disebut juga AVOmeter adalah alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur arus listrik dan tegangan listrik DC atau pun AC, selain itu juga dapat digunakan untuk menentukan nilai hambatan (resitansi).
B. Mengukur Arus Listrik (I)
Langkah langkah menggunakan multimeter untuk mengukur arus listrik :
- Memeriksa jarum penunjuk menunjukkan pada angka 0, jika jarum penunjuk tidak menunjuk pada jarum di angka 0 maka putar sedikit degan obeng (-).
- Memasang kabel pemeriksa (probe) merah dan hitam pada multimeter.
- Jika digunakan untuk mengukur arus DC maka putar selector ke ampermeter DC pada batas ukur yang kira- kira lebih tinggi dari yang akan diukur.
- Jika digunakan untuk mengukur arus AC maka putar selector ke ampermeter AC pada batas ukur yang kira-kira lebih tinggi dari arus listrik yang akan diukur.
- Menghubungkan secara seri antara sember, multimeter, dan beban yang akan diukur.Rangkaian pengukuran arus listrik pada suatu beban berupa lampu dengan sumber ACRangkaian pengukuran arus listrik suatu beban berupa lampu dengan sumber DC
- Melakukan pembacaan nilai arus listrik pada alat ukur.
I (Arus listrik) = Nilai yang terbaca pada alat ukur
Berapakah nilai Arus listrik yang terbaca pada multimeter jika selector menunjukan pada DC 10A?
Jawab :
Maka sekala yang dibaca adalah 0 - 10A, sehingga arus yang terbaca adalah 2A
I = 2A
C. Mengukur Tegangan Listrik (V)
Langkah-langkah menggunakan multimeter untuk mengukur tegangan listrik :
- Memeriksa jarum penunjuk menunjukan pada angka 0, jika jarum penunjuk tidak menunjuk pada angka 0 maka putar sekrup pengatur kedudukan jarum penunjuk hingga jarum penunjuk menunjukkan pada angka 0.
- Memasang kabel pemeriksa (probe) merah dan hitam pada multi meter
- Mengatur sakelar pemilih jangkauan alat ukur (selector). Jika akan digunakan untuk mengukur tegangan DC, putar selector ke voltmeter DC pada batas ukur yang kira-kira lebih tinggi dari tegangan listrik yang akan diukur.
- Jika akan digunakan untuk mengukur tegangan AC, putar selector ke voltmeter AC pada batas ukur yang kira-kira lebih tinggi dari tegangan yang akan diukur.
- Menghubungkan secara paralel dengan beban dengan sumber tegangan.Rangkaian pengukuran tegangan suatu lampu dengan sumber tegangan AC.
- Melakukan pembacaan tegangan listrik pada alat ukur.
V = Nilai tegangan yang terbaca pada multimeter
Sekala yang dibaca untuk tegangan AC adalah sekala yang letaknya berada bagian paling bawah, biasanya memiliki nilai lebih dari satu nilai sekala, oleh karena itu dibagi pada selector (seperti pada sekala pengukuran DC Vdan DCA).
Contoh pembacaan :
Berapakah nilai tegangan yang terbaca pada multimeter jika selector menunjukan pada AC 250V?
Jawab :
Maka sekala yang dibaca adalah 0 - 250V sehingga nilai tegangan yang terukur pada multimeter adalah 210V.
V = 210V
D. Mengukur Hambatan Listrik atau Resistansi (R)
Langkah-langkah menggunakan multimeter untuk mengukur nilai hambatan (resistansi) :
- Memeriksa jarum penunjuk menunjukan pada angka 0, jika jarum petunjuk tidak menunjukan pada angka 0 maka putar sekrup pengatur kedudukan jarum penunjuk hingga menunjukan angka 0.
- Memasang kabel pemeriksa (probe) merah dan hitam pada multi meter
- Mengatur selector untuk mengukur hambatan maka memutar selector ke ohm meter kemudian pilih batas ukur yang kira kira lebih dari nilai hambatan yang akan diukur.
- Melakukan pengkalibrasi alat ukur Ohmmeter dengan cara menghubungkan ujung kabel pemeriksa (probe) merah dan hitam, jarum penunjuk akan mengarah ke titik 0, jika belum menunjuk ke titik 0 maka putar knop pengatur hingga jarum penunjuk menunjukan pada angka 0.
- Menghubungkan beban yang akan diukur dengan ohmmeter pastikan telah melepas sumber tegangan atau pun arus sebelum mengukur hambatan.Rangkaian pengukuran hambatan suatu lampu dengan menggunakan multimeter.
- Lakukan pembacaan nilai hambatan (resitansi) pada alat ukur.
R = 70 × 10 Ω = 700 Ω
Nilai hambatan yang terbaca pada alat ukur adalah 700 Ω