SOLO - Kabar menggembirakan bagi siswa SMA/SMK di seluruh Indonesia. Mulai tahun ajaran baru 2013/2014, mereka akan menerima dana Biaya Operasional Sekolah (BOS) sebesar Rp 1.000.000/tahun/siswa.
Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah (Ditjen Dikmen) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menganggarkan BOS untuk SMA/ SMK senilai Rp 8,4 triliun untuk Tahun Ajaran (TA) 2013/2014.
"Peningkatan BOS untuk SMA/SMK delapan kali lipat dari sebelumnya. Sebelumnya rintisan BOS hanya Rp 125.000/ tahun/ siswa,'' ungkap Dirjen Pendidikan Menengah (Dikmen) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Hamid Muhammad MSc PhD saat ditemui di Gedung Rektorat UNS, Kamis (14/3).
Menurutnya, semua sekolah yang ada di Indonesia akan mendapatkan dana BOS SMA/SMK, kecuali sekolah yang menolak diberi bantuan. Dia juga memastikan siswa kurang mampu akan disediakan beasiswa khusus supaya bisa tetap sekolah.
Untuk mengantisipasi penyelewengan dana BOS, akan diawasi secara ketat oleh inspektorat dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Di tempat terpisah, Kepala SMKN 2 Surakarta, Susanta, menyambut baik rencana Dirjen Dikmen Kemdikbud. Namun, dia menilai BOS SMA/SMK senilai Rp 1.000.000/ siswa/ tahun masih belum cukup untuk menutup biaya operasional sekolah selama satu tahun.
Tunggu Kebijakan
''Jika biaya operasional itu Rp 200.000/bulan/siswa, tetap ada kekurangan yang harus ditutup,'' imbuhnya.
Menurutnya, hal itu harus disikapi dan ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah masing-masing. Dia hanya bisa menunggu kebijakan Pemkot Surakarta supaya biaya operasional untuk SMA/SMK bisa tertutup. Selain itu, dia juga berharap BOS SMA/SMK bisa cair tepat waktu sesuai dengan tahun anggaran 2013, sehingga bisa menjamin keberlangsungan pembelajaran sekolah selama satu tahun.
Pada tahun ajaran 2012/2013, SMKN 2 juga sudah mengajukan sekitar 2.100 siswa kelas X-XII sebagai penerima R-BOS. Jumlah R-BOS itu memang tidak terlalu besar, karena hanya Rp 120.000/siswa/tahun. (G18-37)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar