Ini Doa Terbaik Masuk Surga
Minggu, 27 Januari 2013, 06:51 WIB
REPUBLIKA.CO.ID,
Assalamualaikum wr wb Ustaz,
setahu saya, Nabi Muhammad SAW mengajarkan sebaik-baiknya doa istighfar
yang disebut dengan sayyidul istighfar. Hal yang ingin saya tanyakan,
adakah doa yang paling baik un tuk memohon masuk surga dan mohon supaya
dijauhkan dari api neraka?
Zainal Kautsar M, Banjarnegara Waalaikumussalam wr wb Sungguh
Allah SWT sangat menyukai orang yang selalu berdoa penuh harap dalam
meminta kepada-Nya. Dan, Allah menganggap sombong orang yang tidak
berdoa dan meminta kepada-Nya. Allah SWT berfirman, “Dan, Tuhanmu ber
firman, ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Ku perkenankan bagimu.
Sesungguhnya orangorang yang menyombongkan diri dari menyembah- Ku akan
masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina’.” (QS Ghafir [40]:60).
Doa
untuk memohon surga dan agar dijauhkan dari siksaan neraka sangat
banyak dan beragam redaksi yang dapat dipilih. Berdoa juga kalau tidak
bisa dalam bahasa Arab dapat dila kukan dengan bahasa sendiri. Hal yang
penting adalah kita berdoa dengan kesadaran sepenuh hati, kerendahan
diri, dan penuh pengharapan kepada Allah SWT karena Allah Maha
Mengetahui dan Maha mendengar. Di antara doa yang diajarkan Nabi
Muhammad SAW adalah:
Aisyah ra meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW
mengajarkannya doa ini: “Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu
seluruh kebaikan, baik yang cepat (di dunia) maupun yang lambat (di
akhirat), baik yang aku ketahui maupun yang tidak aku ketahui. Dan, aku
berlindung kepada-Mu dari seluruh kejelekan, baik yang cepat maupun yang
lambat, baik yang aku ketahui maupun yang tidak aku ketahui. Ya Allah,
sesungguhnya aku mohon kepada-Mu kebaikan apa saja yang dimohonkan oleh
hamba-Mu dan nabi-Mu (Muhammad SAW). Dan, aku berlindung kepada-Mu dari
kejelekan apa saja yang dimohonkan perlindungannya oleh hamba-Mu dan
nabi-Mu. Ya Allah, sesungguhnya aku mohon pada-Mu surga dan setiap
perkataan atau perbuatan yang mendekatkan kepadanya, dan aku berlindung
kepada-Mu dari neraka dan dari setiap perkataan atau perbuatan yang
mendekatkan kepadanya. Dan, aku mohon kepada-Mu agar Engkau menjadikan
setiap ketentuan yang Engkau tentukan untukku adalah kebaikan.” (HR Ibnu
Majah, Ahmad dan Ibnu Hibban).
Allah SWT dan Rasul-Nya juga
mengajarkan bahwa dalam berdoa harus bertawasul dengan menyebut asma
Allah yang agung karena dengan itu doa lebih cepat dikabulkan oleh Allah
SWT. Sambil tetap berhati-hati terhadap penyimpangan menggunakan
asma-Nya. Allah SWT menegaskan, “Hanya milik Allah asmaul husna maka
bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaul husna itu dan
tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam
(menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap
apa yang telah mereka kerjakan.” (QS Al-A’raf [7]:180).
Dalam
hadis Nabi Muhammad SAW dijelaskan, Dari Anas, ia berkata, “Saya pernah
duduk bersama Rasulullah SAW dalam suatu halaqah, sedangkan seorang
laki-laki melaksanakan shalat, dan ketika rukuk dan sujud, kemudian dia
duduk dan membaca tasyahud, lalu ia berdoa dengan membaca, ‘Ya Allah,
sesungguhnya aku memohon kepada-Mu, dengan perantara bahwa Engkaulah
pemilik segala puji, tidak ada Tuhan selain Engkau, Engkau Maha
Penyayang, pencipta langit dan bumi, ya Allah, Maha Gagah lagi Maha
Mulia, ya Allah, Tuhan yang Mahahidup dan berdiri sendiri, ya Allah
sesungguhnya aku memohon kepada-Mu.’ Maka, Rasulullah SAW bertanya
kepada para sahabat, ‘Apakah kalian tahu dengan apa ia berdoa?’ Mereka
menjawab, ‘Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.’ Rasulullah SAW
bersabda, ‘Demi Zat yang jiwaku ada di tangan-Nya, sungguh ia telah
berdoa kepada Allah dengan nama-Nya yang agung yang jika orang berdoa
kepada-Nya dengan nama itu maka akan dikabulkan-Nya dan jika orang me
minta kepada-Nya dengan nama itu maka akan diberikannya.’” (HR. Ahmad,
Ibnu Hibban dan al-Hakim).
Rasulullah SAW mengajarkan bahwa
ketika hendak berdoa kepada Allah SWT mulailah dengan memuji dan
mengagungkan Allah SWT lewat asma-Nya kemudian mengucapkan shalawat
kepada Nabi Muhammad SAW dan baru memohon keperluan kita.
Dengan
memulai doa lewat memuji dan mengagungkan Allah SWT dan diikuti dengan
penghambaan diri kepada-Nya serta pengakuan akan kekurangan dan
kelemahan diri di hadapan-Nya maka itu tentu lebih baik daripada orang
yang langsung meminta dan memohon keperluannya. Dan, itulah yang
dilakukan oleh para nabi Allah, seperti Adam AS yang berdoa, “Ya Tuhan
kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri. Jika Engkau tidak
mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami
termasuk orang-orang yang merugi.” (QS al-A’raf [7]:23).
Wallahu a’lam bish shawab.